Karena otak kita yang tersusun atas sekitar 80% air, maka apa yang akan
terjadi kalau kita kekurangan air? Jadi, jangan pernah sepelekan
pasokan air dalam tubuh kita. Begitu pula dengan diet dan gizi yang
terkandung dalam asupan makanan kita. Disarankan untuk melakukan diet
rendah kalori, serta mengkonsumsi makanan yang mengandung zat-zat
seperti asam lemak omega-3, antioksidan, protein, lemak, dan
karbohidrat dalam keadaan seimbang.
1. Tingkatkan asupan air
Ingat,
otak kita tersusun atas 80% air. Dehidrasi ringan saja dapat
meningkatkan produksi hormon stres yang dapat merusak otak kita.
2. Batasi asupan kalori
Penelitian
pada hewan dan manusia mengindikasikan bahwa diet dengan kalori
terbatas baik bagi otak dan memperpanjang usia. Makan dalam jumlah
lebih sedikit dapat memicu mekanisme tertentu di dalam tubuh untuk
meningkatkan produksi nerve growth factors, yang bermanfaat bagi otak.
3. Konsumsilah asam lemak omega-3
Ikan,
minyak ikan, dan DHA, merupakan salah satu bentuk asam lemak omega-3.
Penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa diet yang
kaya asam lemak omega-3 membantu meningkatkan keseimbangan emosional
dan mood yang sehat, mungkin karena DHA merupakan komponen utama dari
deretan dendrit otak.
4. Konsumsilah sumber antioksidan
Vitamin
E dan C merupakan sumber antioksidan. Sejumlah penelitian telah
menunjukkan bahwa asupan antioksidan dari buah dan sayur secara
signifikan mengurangi penurunan kemampuan kognitif kita.
5. Konsumsi protein, lemak baik, dan karbohidrat dalam porsi seimbang
Karenanya, pada setiap makanan atau kue, cobalah untuk mendapatkan protein, karbohidrat, dan lemak dalam keadaan seimbang.
6. Masukkan 24 bahan pangan sehat dalam diet harian Anda
Bahan-bahan
pangan tersebut meliputi: sumber protein (ikan: salmon, tuna, makerel,
hering; unggas: kalkun tanpa kulit; daging merah: sapi dan telur; tahu
dan produk olahan kedelai; susu dan produksi olahannya; bebijian;
garbanzo beans dan lentil; kekacangan), karbohidrat kompleks
(bery-beryan; blueberry; raspberry; stroberi; blackberry; jeruk; cherry;
buah persik; brokoli; gandum; lada merah dan kuning; labu; bayam;
tomat; ubi jalar), lemak (alpukat; minyak zaitun; buah zaitun), serta
cairan (air, teh hijau atau hitam).
0 komentar:
Post a Comment